Artikel kali ini bukan tentang Review, Rekomendasi, ataupun Kontes Seo, melainkan artikel ini adalah berupa tulisanku tentang Ibu.
Ibu, ibuku bukanlah orang yang beruntung seperti halnya diriku yang pernah mengecapi dunia pendidikan walaupun tak tuntas, ibu sama sekali tidak pernah mengalami hal yang namanya sekolah.
walaupun begitu ibu selalu ingin kami menjadi orang yang berpendidikan, menjadi orang yang bersekolah dan mempunyai kemampuan serta nasib dan jalan hidup yang berbeda dengannya, karena keinginan ibu untuk menyekolahkan kami setinggi-tingginya ibu menjadi pedagang sayur dipasar.
walaupun ibu tak pernah sekolah, ibu tak buta dalam ilmu matematika, ibu tak pernah ditipu saat berdagang bahkan mungkin ibu termasuk orang yang pintar dalam berhitung.
demi memberi kami jalan menuju masa depan seperti yang ia harapkan, ibu rela setiap hari pergi berjualan sayur dipasar, ibu tak tau lelah, ibu tak tau letih, ibu tak pernah mengeluh sedikitpun dengan apa yang ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan kami.
ibu tak hanya berjualan di pasar daerah tempat kami tinggal, setiap harinya ibu selalu mempunyai tujuan berjualan yang berbeda, ibu setiap hari selalu melakukan perjalanan jauh untuk berjualan sayuran.
semua uang yang didapat selalu habis untuk kebutuhan kami, tak pernah ku lihat ibu memakai perhiasan, tak pernah kulihat ibu memakai pakaian baru seperti yang kami pakai, tak pernah ibu mengeluh seperti kami mengeluh ketika melakukan perintahnya, tak pernah ibu meminta imbalan dari apa yang ia berikan kepada kami.
ibu sangat menginginkan anak-anaknya sukses dan tidak mempunyai cerita hidup sepertinya, akan tetapi tak jarang aku mengecewakan ibu, tak jarang aku bolos dari sekolah yang ibu jadikan sebagai jembatan kami menuju sukses, dan pernah pula aku sengaja keluar/berhenti dari sekolah.
akan tetapi ibu tak pernah bosan membujukku untuk bersekolah dengan baik, ibu tak pernah bosan menghabiskan uang yang ia dapat dari berjualan untuk biaya sekolahku.
Ibu tak pernah merasa bosan setiap pagi memberiku uang jajan sebelum sekolah, walau terkadang aku tak sampai ke-sekolah, ibu selalu tetap melakukan aktivitasnya sebagai ibu walaupun hari-harinya disibukkan dengan mencari uang untuk kebutuhan kami, dan ibu selalu melakukan yang terbaik buat kami, ibu selalu menginginkan kami menjadi yang terbaik.
sekarang aku sudah beranjak dewasa, aku sudah bisa mencari uang sendiri, dan sudah tak jarang aku memberikan sebagian uang yang aku dapatkan untuk ibu, tapi ibu tetap masih saja berjualan sayuran dipasar, terkadang aku mencoba untuk melarang ibu berjualan, karena aku ingin ibu merasakan seperti yang dirasakan ibu-ibu lainnya, hidup tenang tanpa harus beraktifitas yang melelahkan.
akan tetapi ibu selalu bersikeras untuk tetap berjualan dipasar dengan alasan "Ibu masih kuat, dan adik-adikmu juga butuh uang untuk sekolahnya".
ibuku memang ibu terbaik, bahkan sangat baik jika kubandingkan dengan ibu-ibu yang lainnya.
kini ibu mulai beruban, wajah ibu mulai keriput, tapi ibu tak pernah bilang Lelah, ibu masih saja tak mau menghentikan aktifitasnya berjualan, ibu masih saja melakukan yang terbaik untuk kami, ibu masih selalu mencurahkan kasih sayangnya kepada kami.
Bu, Aku bangga Mempunyai ibu sepertimu, aku bangga menjadi anakmu, maaf jika aku pernah mengecewakanmu, maaf jika aku belum bisa membuat ibu bahagia, maaf jika aku tak bisa seperti anak yang ibu inginkan, maaf jika aku tak sesukses yang ibu harapkan.
Kini ibu sudah tua, aku ingin ibu beristirahat saja dirumah, sekarang saatnya aku yang menafkahi ibu, sekarang saatnya aku yang merawat ibu, sekarang saatnya ibu menikmati hasil jerih payah ibu selama ini.
Bu, aku sayang ibu,!
Ibu, ibuku bukanlah orang yang beruntung seperti halnya diriku yang pernah mengecapi dunia pendidikan walaupun tak tuntas, ibu sama sekali tidak pernah mengalami hal yang namanya sekolah.
walaupun begitu ibu selalu ingin kami menjadi orang yang berpendidikan, menjadi orang yang bersekolah dan mempunyai kemampuan serta nasib dan jalan hidup yang berbeda dengannya, karena keinginan ibu untuk menyekolahkan kami setinggi-tingginya ibu menjadi pedagang sayur dipasar.
walaupun ibu tak pernah sekolah, ibu tak buta dalam ilmu matematika, ibu tak pernah ditipu saat berdagang bahkan mungkin ibu termasuk orang yang pintar dalam berhitung.
demi memberi kami jalan menuju masa depan seperti yang ia harapkan, ibu rela setiap hari pergi berjualan sayur dipasar, ibu tak tau lelah, ibu tak tau letih, ibu tak pernah mengeluh sedikitpun dengan apa yang ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan kami.
ibu tak hanya berjualan di pasar daerah tempat kami tinggal, setiap harinya ibu selalu mempunyai tujuan berjualan yang berbeda, ibu setiap hari selalu melakukan perjalanan jauh untuk berjualan sayuran.
semua uang yang didapat selalu habis untuk kebutuhan kami, tak pernah ku lihat ibu memakai perhiasan, tak pernah kulihat ibu memakai pakaian baru seperti yang kami pakai, tak pernah ibu mengeluh seperti kami mengeluh ketika melakukan perintahnya, tak pernah ibu meminta imbalan dari apa yang ia berikan kepada kami.
ibu sangat menginginkan anak-anaknya sukses dan tidak mempunyai cerita hidup sepertinya, akan tetapi tak jarang aku mengecewakan ibu, tak jarang aku bolos dari sekolah yang ibu jadikan sebagai jembatan kami menuju sukses, dan pernah pula aku sengaja keluar/berhenti dari sekolah.
akan tetapi ibu tak pernah bosan membujukku untuk bersekolah dengan baik, ibu tak pernah bosan menghabiskan uang yang ia dapat dari berjualan untuk biaya sekolahku.
Ibu tak pernah merasa bosan setiap pagi memberiku uang jajan sebelum sekolah, walau terkadang aku tak sampai ke-sekolah, ibu selalu tetap melakukan aktivitasnya sebagai ibu walaupun hari-harinya disibukkan dengan mencari uang untuk kebutuhan kami, dan ibu selalu melakukan yang terbaik buat kami, ibu selalu menginginkan kami menjadi yang terbaik.
sekarang aku sudah beranjak dewasa, aku sudah bisa mencari uang sendiri, dan sudah tak jarang aku memberikan sebagian uang yang aku dapatkan untuk ibu, tapi ibu tetap masih saja berjualan sayuran dipasar, terkadang aku mencoba untuk melarang ibu berjualan, karena aku ingin ibu merasakan seperti yang dirasakan ibu-ibu lainnya, hidup tenang tanpa harus beraktifitas yang melelahkan.
akan tetapi ibu selalu bersikeras untuk tetap berjualan dipasar dengan alasan "Ibu masih kuat, dan adik-adikmu juga butuh uang untuk sekolahnya".
ibuku memang ibu terbaik, bahkan sangat baik jika kubandingkan dengan ibu-ibu yang lainnya.
kini ibu mulai beruban, wajah ibu mulai keriput, tapi ibu tak pernah bilang Lelah, ibu masih saja tak mau menghentikan aktifitasnya berjualan, ibu masih saja melakukan yang terbaik untuk kami, ibu masih selalu mencurahkan kasih sayangnya kepada kami.
Bu, Aku bangga Mempunyai ibu sepertimu, aku bangga menjadi anakmu, maaf jika aku pernah mengecewakanmu, maaf jika aku belum bisa membuat ibu bahagia, maaf jika aku tak bisa seperti anak yang ibu inginkan, maaf jika aku tak sesukses yang ibu harapkan.
Kini ibu sudah tua, aku ingin ibu beristirahat saja dirumah, sekarang saatnya aku yang menafkahi ibu, sekarang saatnya aku yang merawat ibu, sekarang saatnya ibu menikmati hasil jerih payah ibu selama ini.
Bu, aku sayang ibu,!
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan : Hati Ibu Seluas Samudera
ReplyDeleteSegera didaftar
Salam hangat dari Surabaya
Ibu yang hebat. Selalu ingin hidup anaknya lebih baik dari dirinya. Ibunya keren :)
ReplyDeletehttp://nahlatulazhar-penuliscinta.blogspot.com/2014/11/mama-rahasia-di-bali-kediaman.html
Sahabat tercinta,
ReplyDeleteSaya mengucapkan terima kasih kepada para sahabat yang telah mengikuti Kontes Unggulan Hati Ibu Seluas Samudera di BlogCamp. Setelah membaca artikel peserta saya bermaksud menerbitkan seluruh artikel peserta menjadi buku.
Untuk melengkapi naskah buku tersebut saya mohon bantuan sahabat untuk mengirimkan profil Anda dalam bentuk narasi satu paragraf saja. Profil dapat dikirim melalui inbox di Facebook saya tau via email.
Terima kasih.
ibu memang selalu ingin memberikan yg terbaik utk anak2nya ya...
ReplyDeleteGreat! Kalau emang ini fakta mending kamu buat toko kecil2an didepan rumah. Memudahkan ibu kamu berjualan dia masih kuat beraktivitas. Semoga berhasil dalam kontes nya :D
ReplyDeleteiya mbak, sampe sekarang pun gitu mbak, tapi kami hidup di perdesaan yang sepi,
Deletememang sih ada juga yang datang kerumah, tapi ya gitulaah, sepi.
sayuran kalo ga dijual cepat kan bisa busuk dan ga segar lagi,
amiinnn, makasih :)